KKNT kelompok 45 mulai untuk
membuat pelatihan setelah sebelumnya melakukan sosialisasi tentang apa itu KKNT
POSDAYA UMSIDA. Pada saat ini pelatihan yang dibuat adalah tentang pembuatan
bros dan pita dari bahan daur ulang.
Alhamdulillah dari peserta yang
ikut pelatihan pembuatan bros lumayan banyak. Meskipun pada awalnya mereka
mengira pembuatanya agak rumit, tetapi setelah dicoba dan bisa, para peserta
antusias juga.. bahkan, ada yang membuat banyak dan berbagai model ( melebihi
bahan yang telah disediakan untuk pelatihan oleh kelompok KKN 45 Posdaya..
heheheh,-- masing2 peserta hanya membuat 2 produk , eh ternyata lebih… good
job..!! --)
Para
mahasiswa KKNT 45 Posdaya pun jadi semangat untuk memberi pelatihan, hingga
dilakukakan pendampingan tiap peserta KKN 45 mendampingi 2 peserta pelatihan..
Ternyata
dari peserta yang hadir tidak hanya dari warga sekitar ( desa cemandi ) , namun
juga dihadiri oleh perwakilan ibu PKK dari desa buncitan ( desa yang
bersebelahan dengan desa cemandi ). Ibu dari desa buncitan tersebut tertarik
dengan kerajinan tangan yang dibuat oleh peserta KKNT 45 umsida mengenai produk
daur ulang dan meminta agar mahasiswa KKNT juga mengajarkan membuat kerajinan
daur ulang ke desa Buncitan..
Sore hari , setelah selesai
pelatihan,
Sambil bersih- bersih, menunggu kehadiran DPL
kelompok KKNT 45 Desa Cemandi,
Alhamdulillah, DPL kami Bapak Jamaaluddin tiba pukul
16.00, di lokasi KKN desa cemandi.
Dari kehadiran Bapak Jamaaluddin ( DPL ) kami
melakukan sharing kegiatan yang telah dilakukan, diantaranya adalah tentang
antusiasme dari masyarakat yang mengikuti pelatihan tersebut. Kami menunjukkan
beberapa foto dan juga video tentang suasana pelatihan.
Bapak
Jamaaludiin mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta KKN 45 mengenai kegiatan.yaitu :
1. Bahan
baku
( Tentang
ketersediaan bahan baku, apakah banyak ? jika ternyata permintaan banyak, dan
bahan baku kurang apa yang dilakukan ? )
2. Branding Produk
( Apakah produk
yang sudah dibuat, sudah ada mereknya ? , Nama apa yang digunakan ? )
3. Marketing
(
Strategi pemasaran apa yang digunakan untuk mengenalkan produk ke masyarakat ??
)
4. Kelembagaan
(
Setelah KKNT selesai, bagaimana proses selanjutnya ?? Apakah tidak dibuat suatu
lembaga, seperti UKM handmade ? dan membuat susunan organisasi )
Dan beberapa informasi yang kami dapat dari pak
jamaaluddin adalah :
1. Untuk
Bahan Baku, Masalah utama adalah ketersediaan. Ketersediaan bahan baku, bisa
dilakukan dengan proses kerja sama antar desa yang mempunyai 1 misi yaitu
pemberdayaan sampah daur ulang menjadi suatu produk yang dapat bermanfaat dan
bernilai ekonomis.
2. Untuk
Branding produk, tercetus ide nama Cemandi Handmade sebagai merek yang akan digunakan untuk
memberi nama dari kerajinan tangan produk dari cemandi
3. Untuk
Marketing, Strategi yang digunakan adalah, dengan mengikuti beberapa pameran,
bazar ( dan juga menjadi sponsorship dari suatu kegiatan, seperti yang akan
kami lakukan pada tanggal 24 agustus 2014 ( menjadi sponsor dari kegiatan
peragaan busana anak anak didaerah bangil ) dan juga secara non fisik dengan
mempromosikan melalui komunitas daur ulang di Facebook dan juga membuat blog
untuk media memperkenalkan produk dari Desa Cemandi.
4. Untuk
Kelembagaan, Sebelum KKNT POSDAYA
selesai, diharapkan kelompok KKNT 45 mempersiapkan suatu lembaga seperti UKM
yang nantinya dapat meneruskan serta mengelelola apa yang telah dibuat secara
bersama antara masyarakat. Yang nantinya akan melibatkan semua masyarakat
dengan pembagian seperti, penyedia bahan baku, proses, dan penjualan, juga
membuat struktur organisasi yang nantinya mempunyai pengurus yang dapat
melanjutkan.
0 komentar:
Posting Komentar